Negeri ini banyak dihiasi oleh kisah orang hilang. Tapi kalau kisah kader partai hilang itu sepertinya hanya ada pada Gerindra. Tak percaya? Simak nih!
Adalah Fami Fachrudin, salah satu mantan pendiri partai Gerindra yang hari ini, Rabu (19/09/2018) menghebohkan publik. Pasalnya, bersama ormas relawan Kotak Hijau yang dibentuknya, mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi – Ma’ruf Amin sebagai calon presiden dan wakil presiden 2019-2024.
Mendapati berita tersebut, saya pun lantas berselancar di dunia maya, mencari tahu siapa sebetulnya Fami Fachrudin ini.
Mengejutkan! Tanpa sengaja saya menemukan link berita bertanggal 06 Juni 2014. Saat itu, bangsa kita tentunya sedang berarak menuju pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Jokowi dan Jusuf Kalla yang dinyatakan keluar sebagai pemenang pemilu 09 April 2014, mengalahkan Prabowo – Hatta.
Pada link berita tersebut, tercatat pernyataan dari Muhammad Harris Indra, salah satu pendiri Partai Gerindra demikian, “Kalau orang mati ada tanda-tandanya yaitu sekarat. Di Partai Gerindra, orang dipecat tiba-tiba dan tidak ada yang tahu. Hilang, tahu-tahu hilang saja namanya.” (Cek sumber berita dimaksud di sini).
Pada sumber tersebut juga tertera kutipan tak langsung dari Harris bahwa pemberhentian secara tiba-tiba seperti itu sudah lazim terjadi pada tubuh Gerindra.
Ia menambahkan ketika Halida Hatta masih menjadi pengurus Gerindra, pengurus partai masih sering melakukan rapat rutin. Tapi, setelah Halida keluar, rapat sudah tidak ada lagi.
“Lazimnya organisasi profesional, ada rapat harian, mingguan, bidang, dan departemen. Setahu saya, hal-hal demikian sudah tidak ada lagi sejak beliau-beliau keluar. Mungkin ada rapat yang saya tidak tahu. Tapi seingat saya tidak ada lagi rapat,” tegasnya.
Kalau Kebijakan Internal Partai Mekanismenya Searogan Itu, Bagaimana Ngurus Negara?
Oke, taruhlah bahwa apa yang diungkap Harris adalah sebuah kebenaran faktual yang terjadi pada internal Gerindra. Maka yang pantas dikuatirkan ialah nasib negara apabila negeri ini dikelola oleh partai Gerindra.