Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan nomor urut 1 Drs H Muhamad M.Si dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo diserang dengan spanduk-spanduk yang berisi kampanye hitam, fitnah dan bernuansa SARA. Spanduk-spanduk itu dipasang di jalanan Kota Tangsel secara mencolok.
Menanggapi aksi itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Muhamad-Saraswati, Ratih Utami menganggap ada pihak-pihak yang panik karena Paslon Muhamad-Saraswati diunggulkan dari hasil survei lembaga kredibel.
“Ada pihak-pihak yang panik, karena Muhamad-Saraswati diunggulkan melalui hasil survei lembaga kredibel seperti Indikator, karena panik mereka memakai cara-cara kotor seperti fitnah dan memainkan politik identitas agama” kata Ratih Utami.
Spanduk-spanduk fitnah itu bertuliskan ‘korupsi lobster’ dan menggunakan istilah ‘domba’ yang bernuansa agama.
Akun twitter @RahayuSaraswati sempat mencuitkan rekaman video relawan Muhamad-Saraswati sedang mencopot spanduk-spanduk tersebut
Ada YANG PANIK! SPANDUK-SPANDUK FITNAH DAN BERNUANSA SARA MENYERANG PASLON MUHAMAD-SARASWATI
Mohon Para Relawan Jangan Terpancing, Silakan copot-copot itu semua Spanduk, kita simpan sebagai bukti, kita akan laporkan ke yang berwajib#MuhamadSaraswati#TangseluntukSemua pic.twitter.com/q1qdejcbVA
— Rahayu Saraswati (@RahayuSaraswati) December 5, 2020
Timses Muhamad-Saraswati menganggap aksi itu sebagai upaya pembunuhan karakter.
“Kami dizalimi dengan spanduk-spanduk fitnah itu, modus pembunuhan karakter, Muhamad-Saraswati adalah paslon yang bersih, tidak pernah disebut oleh KPK, tidak pernah dipanggil KPK, yang jelas korupsi itu dan sudah terbukti adalah korupsi alkes di Tangsel, pelakunya sudah divonis Chaeri Wardana alias Wawan” kata Ratih Utami yang juga Wakil Sekretaris DPW PSI Banten.
“Kami yakin warga Tangsel sudah cerdas, tidak bisa diprovokasi oleh fitnah dan isu SARA, korupsi alkes publik Tangsel sudah tahu semua, termasuk yang pernah dipanggil KPK yang saat ini ikut mencalonkan di Pilkada.” pungkas Ratih Utami.