• Redaksi
  • Info Iklan
  • Kirim Tulisan
  • Daftar
Thursday, August 11, 2022
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
narasikita.com
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
No Result
View All Result
narasikita.com
No Result
View All Result

Rahayu Saraswati: Kodrat Bukan Halangan untuk Perempuan Masuk ke Dunia Politik

oleh WiseW4
10/09/2020
di Politik
0
Rahayu Saraswati: Kodrat Bukan Halangan untuk Perempuan Masuk ke Dunia Politik
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Nagara Institute mengundang calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati, dalam webinar mereka yang bertajuk “Agenda Politik Politisi Perempuan Sebagai Calon Bupati/Walikota pada Pilkada 2020”.

Webinar kali ini juga menghadirkan tokoh lain seperti Cellica Nurrachadiana (Bupati Karawang), Puput Tantriana (Bupati Probolinggo), Eva Kusuma Sundari (Sarinah Institute), dan juga Dedi Miing Gumelar (Seniman dan Mantan Anggota DPR RI).

Pada webinar tersebut pembahasan seputar permasalahan atau pro-kontra perempuan yang terjun ke ranah politik cukup menarik dilihat dari banyaknya perdebatan di kolom komentar chat acara tersebut.

“Menarik sekali ya, saya mendengarkan penjelasan serta tanggapan dari penanggap lain. Saya merasa seperti yoyo. Di satu sisi saya merasa itu sesuai dengan fakta yang kita ketahui saat ini, lalu di sisi lain sepertinya diskusi ini mulai memanas.” tutur Saraswati.

Menurut Saraswati, perempuan yang terjun ke dunia politik haruslah memiliki kulit yang tebal dan juga kuping yang ditutupi kapas untuk menghadapi cacian. “Bukan menutup diri kita pada kritikan, tetapi lebih kepada cacian. Itu memang realitanya.” imbuhnya.

Dedi Miing Gumelar menyampaikan bahwa perempuan boleh terjun ke dunia politik asalkan tidak melupakan tugasnya di rumah (memposisikan kodrat perempuan di ranah domestik bukan biologis -Red), bahkan kuota keterwakilan perempuan di DPR yang 30% pun tidak terisi penuh.

Baca Juga :

Kritikan Kader Demokrat ke Kominfo Ini Benar Adanya, Mari Kita Beri Dia Paha Mulus

Babeh Haji Muhamad Pimpin Doa Bersama Sebelum Mencoblos ke TPS

SMRC Dicatut Dinasti Atut Bikin Hoax Menangkan Paslon Nomor 3 di Tangsel

Menanggapi hal tersebut Saraswati mengatakan bahwa kita harus menyamakan dulu perspektif perihal apa yang disebut dengan kodrat.

“Kodrat itu ada yang melihatnya dari segi budaya, namun ada pula yang melihatnya dari segi gender. Kodrat bukan sebuah halangan bagi perempuan dipenuhi hak-hak kita untuk ikut berkontribusi di dunia politik.” jelas Saraswati.

Sedangkan perihal jumlah keterwakilan perempuan di DPR, Saraswati mengatakan ada kenaikan jumlah keterwakilan perempuan di DPR yang tadinya 17% di tahun 2014, saat ini menjadi 20-an%.

“Hal tersebut pun tetap harus didata. Berapa banyak perempuan dari 20% itu yang punya perspektif gender? Mengerti kah dia dengan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh perempuan? Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengatakan perempuan yang maju ke dunia politik mendapatkan tiga tantangan yaitu budaya patriarki, ekonomi atau finansial, dan dari sitem politiknya itu sendiri.

“Jadi jika kita bicara soal mengapa sulit sekali perempuan untuk memenuhi kuota 30% tersebut, kita lihat dari segi budaya dan finansial. Bukan sesederhana kemauan perempuan untuk terjun ke dunia politik atau tidak, namun lebih kepada kemapuan finansial dan juga budayanya yang tidak memberikan izin untuk perempuan maju ke dunia politik. Jadi ini sangat berlapis-lapis dan harus dilihat dari berbagai macam sisi. Belum lagi sistem politik kita yang sangat pro-money politic” pungkas Saraswati.

Simak diskusi “Agenda Politik Politisi Perempuan Sebagai Calon Bupati/Walikota pada Pilkada 2020” selengkapnya di sini.

Tags: PilkadapolitikRahayu SaraswatiTangerang SelatanTangsel
WiseW4

WiseW4

Berikutnya
Pernyataan Wakapolri Soal Preman Jangan Diplintir, Ahli Hukum Pidana Berikan Penjelasan

Pernyataan Wakapolri Soal Preman Jangan Diplintir, Ahli Hukum Pidana Berikan Penjelasan

My Tweets

Populer

  • LBH Jakarta Siap Gugat Johnny Plate, Mengapa Tidak Menguji ke MA?

    LBH Jakarta Siap Gugat Johnny Plate, Mengapa Tidak Menguji ke MA?

    289 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Astaga! Justru kalau Pepo yang Jadi Presiden Saat Ini, Indonesia Sudah Ambruk

    17 shares
    Share 17 Tweet 0
  • Genjot Transformasi Digital, Kominfo Kerjasama dengan Oracle dan UMN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Presiden Jokowi Penuhi Ramalan Jayabaya?

    238 shares
    Share 238 Tweet 0
  • Kartini Squad, Sosok-sosok Hebat di Belakang Pahlawan Jalan Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2018 www.narasikita.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan

© 2018 www.narasikita.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Password Reset
Please enter your e-mail address. You will receive a new password via e-mail.