• Redaksi
  • Info Iklan
  • Kirim Tulisan
  • Daftar
Thursday, August 11, 2022
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
narasikita.com
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
No Result
View All Result
narasikita.com
No Result
View All Result

Politik Itu Memang Lucu-lucu Tragis Gimana…, Gitu

Ya lucu, ya tragis. Itulah pemandangan politik nasional terkini.

oleh Narasi Kita
08/03/2019
di Celoteh netizen
0
Politik Itu Memang Lucu-lucu Tragis Gimana…, Gitu

Politik (Dok. Kaskus)

4
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Oleh: Mayakuza Achmad

Hanya dalam hitungan minggu rakyat Indonesia akan menggelar pesta demokrasi. Pesta rakyat 5 tahunan ini telah begitu menyita banyak waktu, tenaga dan fikiran. Tidak sedikit pula yang harus meninggalkan keluarganya hanya untuk menghadiri kampanye karena ingin membela dan mendukung paslon jagoannya. Di antaranya bahkan ada yang sampai harus menghalalkan segala cara demi ambisi untuk memenangkan pilihannya. Itulah warna-warni politik.

Sah-sah saja sebetulnya untuk mendukung jagoan idaman. Namun, menjadi kontraproduktif tatkala pesta lima tahunan tersebut menjadi medan perseteruan yang berujung permusuhan. Apalagi, situasi tersebut dibiarkan berlarut berbulan-bulan.

Andaikata waktu yang selama sekian bulan itu diisi dengan argumen, pendapat, promosi bahkan solusi untuk meyakinkan orang untuk bisa memilih mana yang terbaik sungguhlah teramat elok dan sedap dipandang. Namun jika sudah melibatkan hoax dan fitnah serta ujaran kebencian, pemilu sudah otomatis menjadi kontraproduktif sama tujuannya.

Alih-alih ingin mendapatkan pemimpin yang ideal buat semua, antarkubu pendukung malah akhirnya saling hujat, saling cerca, intimidasi atau bahkan sampai berujung pada persekusi secara fisik. Inilah yang membuat kita jadi miris.

Kadang keegoisan bahkan dipakai hanya untuk membela & melindungi diri dari serangan orang lain. Bahkan di dunia maya baik yang tua maupun yang muda begitu rela untuk menghabiskan waktunya hanya untuk menyerang kubu pendukung lawan. Begitu banyak sudah cerita yang bisa jadi contoh.

Politik memang begitu dahsyat kekuatannya, kadang seperti magnit yang bisa menarik semua orang agar terjun di dalamnya, namun tak jarang pula menjadi alasan untuk membenci. Alhasil, tak sedikit yang harus berakhir tragis di penjara karena ulahnya yang sudah di luar kewajaran berpolitik seperti tebar hoax, fitnah dan penggiringan opini untuk menyesatkan publik.

Baca Juga :

Predatorial dan Pinjol Bikin Jokowi Geram, Siap-Siap Berurusan Dengan Aparat!

PROJO Pergi, SPARTAN Datang, Kawal Jokowi

Para Penjaga Negeri

Manusia itu memang kadang serakah untuk alasan demi ambisinya tanpa peduli dengan hak-hak orang lain. Serangan untuk menjatuhkan lawan dilancarkan demi memuluskan ambisi tersebut. Bahkan, tak peduli bila misal yang jadi korban adalah keluarga sendiri, asal jagoannya mulus naik berkuasa.

Tapi wajar sih, namanya juga kompetisi, sayangnya sampai harus perang ego. Berbagai ulasan & alasan mereka pakai hanya untuk melakukan pembenaran. Kita tahu, semua itu mungkin hanya sementara. Tapi sadar atau tidak itu semua bisa menunjukkan sifat kita dan jati diri kita kepada orang lain.

Tapi politik itu lucu juga sih. Kok gitu? Lucu, karena semua orang dengan sendirinya bisa langsung hanyut di dalamnya. Yang sebenarnya dia bukan siapa-siapa, tapi seolah dia sudah hebat, bisa segalanya. Kadang kelakuannya kayak anak kecil padahal dari segi umur sudah bisa memilah-milah dengan bijak akan sesuatu. Kelihatannya lucu, tapi sebenarnya miris. Orang-orang jadi pada saling sikut, saling sindir saat ketemu maupun di belakang lawannya.

Tapi ya begitulah. Namanya juga politik, dia bisa menyatukan sekaligus bisa memecah-belah. Emang lucu!

Harusnya, meski berbeda pilihan, satu sama lain mestinya masih merasa bersaudara, karena kita masih satu bangsa dalam naungan merah putih. Karena itu, seyogianya kita semua sukseskan pesta rakyat ini dengan hati yang riang gembira, bukan malah saling membenci antarkubu.

Akhir kata, dari Hongkong saya cuma bisa berdoa semoga segala kelelahan yang pernah menguras tenaga kita, bisa terbayarkan kelak, pilihan kita yang tampil menang. Semoga Allah mengijabah doa tulus kita. Amin.

Salam waras.

#2019JOKOWILAGI

Tags: #2019DukungJokowi#2019Pilpres#2019TetapJokowi
Narasi Kita

Narasi Kita

"Belajar tanpa Berpikir itu tidaklah Berguna, tapi Berpikir tanpa Belajar itu sangatlah Berbahaya! - Soekarno.

Berikutnya
Cakep! Gelar Bapak Mabar untuk Sandiaga Uno Akhirnya Diprotes Masyarakat Mabar

Cakep! Gelar Bapak Mabar untuk Sandiaga Uno Akhirnya Diprotes Masyarakat Mabar

My Tweets

Populer

  • LBH Jakarta Siap Gugat Johnny Plate, Mengapa Tidak Menguji ke MA?

    LBH Jakarta Siap Gugat Johnny Plate, Mengapa Tidak Menguji ke MA?

    289 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Astaga! Justru kalau Pepo yang Jadi Presiden Saat Ini, Indonesia Sudah Ambruk

    17 shares
    Share 17 Tweet 0
  • Genjot Transformasi Digital, Kominfo Kerjasama dengan Oracle dan UMN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Presiden Jokowi Penuhi Ramalan Jayabaya?

    238 shares
    Share 238 Tweet 0
  • Kartini Squad, Sosok-sosok Hebat di Belakang Pahlawan Jalan Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2018 www.narasikita.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan

© 2018 www.narasikita.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Password Reset
Please enter your e-mail address. You will receive a new password via e-mail.