• Redaksi
  • Info Iklan
  • Kirim Tulisan
  • Daftar
Wednesday, January 20, 2021
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
narasikita.com
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
No Result
View All Result
narasikita.com
No Result
View All Result

Pak Jokowi, Anda Tak Boleh Sabar Lagi, Para Penghinamu Ini Sudah Harusnya Dibungkam Selamanya

Jika ada manusia yang berhasil melampaui dirinya, itulah Joko Widodo!

oleh Aven Jaman
27/03/2020
di Celoteh netizen, Headline, Sok Milenial, Sosial
0
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Anda sekalian pasti sependapat kalau kubilang bahwa kepergian orang tercinta pasti meninggalkan duka mendalam di sanubari. Lebih-lebih apabila sosok itu merupakan ibu kandung yang tak cuma selama 9 bulan menggendong kita dalam perutnya, melahirkan dengan pertaruhkan nyawa, membesarkan hingga sampai mengantar kita ke puncak karir. Itulah yang dialami satu-satunya manusia di planet biru ini sekarang ini. Dialah Jokowi.

Cenderung lebay mungkin menurut Anda perkataan barusan. Tapi apabila anda adalah orang yang menganggap jabatan presiden dari sebuah negara adalah puncak dari sebuah karir, maka tentu Anda sependapat. Ya, Anda tentu setuju bahwa saat ini satu-satunya pemimpin dunia yang sangat berduka adalah Joko Widodo, Presiden kita.

Ibunda Sujadmi, ibunya yang tercinta kini pergi untuk selamanya setelah sempat dirawat akibat sakit kronis yang diderita beliau sekian tahun.

Namun, seraya mengibarkan bendera hitam tanda berduka untuk ibunda sang presiden, saya harus menjerembabkan diri di tanah guna menghampar salut untuk kebesaran jiwa seorang Joko Widodo. Kata-kata saya kurang dalam mengungkapkan besarnya rasa takjub yang teramat sangat.

Oke, untuk beberapa kebijakannya selaku presiden selama ini sudah banyak yang aku kasih jempol. Tak sedikit juga kritikan pedas aku lontarkan karena saya termasuk yang mengagumi seorang figur dari kebijakan yang dibuatnya.

Namun untuk kesempatan ini, bila saja aku memiliki 1000 jempol, aku akan memborongnya semua untuk beliau. Bagaimana tidak? Di saat lelahnya beliau hadapi serangan wabah yang lagi menghantam negeri, terus ditinggal ibunda terkasih, eh, sehabis menguburkan sang ibunda, beliau malah sudah harus mengikuti KTT G-20, walau secara virtual.

Baca Juga :

Bravo POLRI, Cercaan Publik Dijawab dengan Elegan

Direktur LPI: “Usulan Bapak Presiden Itu Harus Dilihat sebagai Upaya Menurunkan Tensi Politik”

Jokowi Perlu Mewaspadai Penetrasi Lawan Politik

View this post on Instagram

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Luar biasa orang ini! Duka pribadi tak dia hiraukan demi nyawa 200an juta rakyatnya. Inilah pemimpin yang sebenar-benarnya pemimpin. Dia taruh urusan bangsa jauh di puncak tertinggi prioritas. Padahal, bila beliau mau, beliau bisa titipkan ke Wapres atau Menlu untuk urusan KTT Luar Biasa G-20 ini.

Iblis Berwujud Kadrun Melihat Celah  Menyerang

Namun, pengorbanan luar biasa pemimpin seperti ini ternyata tak mampu dilihat oleh manusia-manusia sampah di republik ini, manusia-manusia yang dengan seringai serigalanya terus menghantui apapun yang dikerjakan Presiden Joko Widodo. Terhadap pengorbanan Joko Widodo yang demikian tadi malah menjadi celah bagi mereka untuk semakin “menginjak-injak” harga diri seorang Joko Widodo. Lihat saja status dan komen-komen mereka berikut ini!

Dan masih banyak lainnya, namun cukuplah ini sebagai contoh bagaimana nurani manusia-manusia sampah ini sudah mati, berganti seringai puas ala serigala buas.

Bagi manusia yang masih punya nurani, sebenci-bencinya pada seseorang, tetap tidak akan tega untuk menari lincah, girang tatkala yang dibenci tertimpa duka kematian. Ini malah seperti berpesta ria.

Maka, untuk manusia seperti ini, sudah bukan saatnya lagi presiden Jokowi bersabar diri. Lama-lama publik mengira bahwa almarhum ibunda benar bukan merupakan ibu kandung sang presiden apabila Joko Widodonya sendiri menanggapi enteng penghinaan seperti itu untuk dirinya.

Mohon maaf, saya tidak hendak mengobar-ngobarkan rasa benci. Juga tak terbersit sedikit pun untuk menghasut presiden untuk membalas penghinaan yang diterimanya tersebut. Saya lebih suka dianggap sedang mendorong Bapak Presiden menegakkan harga dirinya selaku kepala negara, taruh belakang lagi amarah selaku pribadinya beliau sebagaimana beliau bisa menyimpan duka atas kepergian ibunda demi mengikuti KTT G20.

Pak Jokowi, Bapak tak mau rakyatmu yang marah kemudian membalas dendam pada Gojek misalnya, kan? Itu penghinamu salah satunya mitra Gojek, Pak.(*)

Tags: BelasungkawaJoko WidodoJokowisayabarsamajokowi
Aven Jaman

Aven Jaman

"Santrine" Gus Dur, Gilain Sukarno, kadang "liar" seperti Sujiwo Tedjo, namun takut alami kematian macam Sartre dan Voltaire.

Berikutnya

Mendiskusikan Skenario Makro Ekonomi Indonesia

My Tweets

Populer

  • Waspada, Indonesia Berpotensi Hilang dari Peta Dunia

    Waspada, Indonesia Berpotensi Hilang dari Peta Dunia

    42 shares
    Share 41 Tweet 1
  • Tragis! Jonathan Christie Dihujat karena Agamanya

    6122 shares
    Share 6121 Tweet 0
  • Kejaksaan Wajib Urai Proxy Bakrie-Rini-Hexana pada Lingkaran Kasus Jiwasraya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Presiden Jokowi Penuhi Ramalan Jayabaya?

    239 shares
    Share 238 Tweet 0
  • Novel Baswedan adalah Iblis di KPK (?)

    507 shares
    Share 506 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2018 www.narasikita.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan

© 2018 www.narasikita.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Password Reset
Please enter your e-mail address. You will receive a new password via e-mail.