Gaspol memasuki tahun ketiga, Kemenkominfo hadirkan transformasi digital mewujudkan konektivitas digital yang jadi visi besar dalam KIM alias Kabinet Indonesia Maju. Menteri Johnny G Plate optimis menegaskan akan mengebut pembangunan infrastruktur digital di Indonesia dengan ditarget kelar pada 2024.
Disrupsi pandemi dan disrupsi digital membawa berkah yaitu mendorong adanya akselerasi di semua layer dan semua level di Indonesia. Kementerian yang menjadi penggerak transformasi digital inilah yang menjadi penggerak dan motor dari transformasi digital di negara kita ini.
Pemerintah pastinya tak hanya sekedar mencanangkan target tapi betul-betul harus mengeksekusi pembangunan infrastruktur digital di Indonesia agar merata pada 2024. Transformasi digital harus sudah berlangsung dari lapisan paling hulu pada 2024.
Menteri Johnny mengatakan pihaknya telah mengatur skema pembangunan infrastruktur digital dengan baik sampai 2024. Johnny bakal terus menambah jaringan fiber optik di Indonesia. Pembangunan jaringan fiber optik ini merupakan tulang punggung pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
Nah apa saja yang harus dituntaskan Kemenkominfo? Ini dia, Kemkominfo memiliki program yang terus digeber dan wajib dituntaskan dari hulu hingga hilir dengan fokus di sektor hulu, di tiga lapisan.
Untuk infrastruktur digital backbone, Kominfo memperkuat jaringan fiber optik sebagai tulang punggung konektivitas nasional. Indonesia memiliki jaringan fiber optik nasional sepanjang 459.111 Km. Jumlah ini terdiri dari 446.712 Km jaringan fiber optik yang digelar operator seluler dan 12.399 Km jaringan fiber optik Palapa Ring yang digelar oleh BAKTI Kominfo.
Karena Palapa Ring belum bisa menghubungkan tiap titik yang belum terhubung, Kominfo akan membangun kabel fiber optik Palapa Ring terintegrasi sepanjang 12.803 Km.
Selanjutnya, pada lapisan middle miles, Kominfo kini menggantungkan pada satelit, melalui jaringan microwave link dan fiber link. Penggunaan satelit dimaksudkan untuk menyediakan akses telekomunikasi dan internet di wilayah yang tidak dilayani layanan terestrial. Pada 2023 Kominfo bahkan menargetkan peluncuran dua High Throuput Satellite (HTS). Kedua satelit internet cepat adalah Satria 1 dan Hot Backup Satellite (HBS) dengan kapasitas gabungan sebesar 300 Gpbs. Satelit ini akan menyediakan akses internet di 150 ribu titik fasilitas umum di seluruh penjuru Tanah Air.
Lalu dari lapisan last mile, Kemkominfo akan melakukan melengkapi titik yang belum dijangkau internet 4G dengan pembangunan BTS 4G. Dari 83.318 kelurahan/desa, dari sudah ada 70.670 kelurahan/ desa yang telah terjangkau konektivitas 4G.
“Kominfo terus berupaya untuk menekan jumlah kelurahan/desa yang blankspot melalui pembangunan BTS di sisa 12.548 desa/ kelurahan,” katanya.
Untuk membangun infrastruktur digital di sektor hilir, Kominfo juga akan membangun Pusat Data Nasional (PDN) yang berlokasi di 4 tempat, yakni di Batam, Bekasi, Ibu Kota Negara Nusantara, dan Labuan Bajo.
Pembangunan PDN saat ini telah dilakukan di dua tempat, yakni di PDN Bekasi yang ditargetkan beroperasi awal 2024 dan PDN di Batam dengan target operasional semester 2 2024.
Menunggu terselesaikannya pembangunan PDN, Kominfo juga menyediakan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, daerah, atau lembaga dan kementerian.
Mudah-mudahan target dari Kemenkominfo terwujud dan tuntas seperti yang sudah dicanangkan oleh Menkominfo.
https://www.liputan6.com/tekno/read/5032612/kominfo-geber-internet-di-seluruh-indonesia-pakai-fiber-optik-hingga-satelit