• Redaksi
  • Info Iklan
  • Kirim Tulisan
  • Daftar
Thursday, August 11, 2022
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
narasikita.com
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
No Result
View All Result
narasikita.com
No Result
View All Result

Menjanjikan Gaji Fantastis untuk Guru, Mardani Ali Sera Kembali Menunjukkan Kebodohannya

Guru adalah profesi mulia. Namun bukan karena mulia, lantas dijanjikan gaji yang sulit dinalar. Namun itulah yang dilakukan Mardani Ali Sera.

oleh Aven Jaman
21/11/2018
di Politik, Sosial
0
Menjanjikan Gaji Fantastis untuk Guru, Mardani Ali Sera Kembali Menunjukkan Kebodohannya
40
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sebenarnya sah-sah saja bila misal merancangkan gaji yang pantas untuk para guru. Nasib korps ini memang wajib diperhatikan dari rezim ke rezim sebab merekalah yang paling bertanggung jawab terhadap mutu intelektual kita sebangsa. Ironisnya, kesadaran ini baru ada sejak reformasi bergulir. Di era Orde Baru, nasib para pahlawan tanpa tanda jasa ini benar-benar mengenaskan.

Saking mengenaskannya, sampai ada sebuah anekdot satire buat mereka di zaman itu bahwa sebetulnya Soeharto sangat menghargai jasa mereka. Saking ingin menghargai, Soeharto pun ingin memberi mereka gaji yang luar biasa besar. Namun begitu kas negara ditengok, ternyata dananya tidak mencukupi.

Maka, biar menghibur hati para guru, Soeharto pun memberi mereka gelar sebagai pahlawan. Eh, ternyata taman makam pahlawan pun juga tidak mampu memuat mereka semua bila harus dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Dasar Soeharto cerdik, (bila menolak dibilang licik), para guru ini pun memang tetap dikasih gelar pahlawan. Namun, gelar tersebut tanpa diembel-embeli tanda jasa. Maka, semasa Orde Baru jangan heran apabila guru sering disapa sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Untuk hal ini, Soeharto perlu dinilai genius. Hehehe….

Memerhatikan Tidak Otomatis Menjanjikan Gaji Tak Masuk Akal

Oke, sekarang ini nasib guru boleh dikata sangat amat diperhatikan. Selain gaji, tunjangan profesi juga mereka terima membuat guru jadi golongan sosial baru yang tergolong elite di kelas sosial menengah ke bawah. Kita perlu mensyukuri ini karena guru sudah boleh menikmati balas jasa pengabdiannya mencerdaskan bangsa secara pantas.

Baca Juga :

LBH Jakarta Siap Gugat Johnny Plate, Mengapa Tidak Menguji ke MA?

PSE Kominfo dan Dangkal Nalar Pengkritiknya

PSE Kominfo: Berkaca pada Kematian Neda Agha Soltan

Namun, entah dapat wangsit darimana, tetiba saja Mardani Ali Sera muncul menghentak publik dengan wacana yang tergolong bombastis terkait gaji para guru. Tidak main-main, dia langsung menjanjikan gaji sebanyak 20 juta rupiah tiap bulan untuk para guru.

Ini sungguh konyol. Pertama, pernyataannya itu seolah gaji para guru saat ini belum mencapai level pantas. Padahal, andaikata dia sedikit berlelah letih menganalisa data baru bicara, dia akan tahu bahwa sebetulnya gaji para guru sudah sangat layak, bahkan jauh di atas gaji profesi lain di kelasnya. Mungkin yang mendekatinya di sini adalah gaji petugas paramedis.

Kedua, pernyataan ini jelas menyesatkan. Mari berhitung! Jumlah guru seindonesia ada 3,1 juta orang. Dikasih gaji rata-rata 20 juta per bulan maka setidaknya negara harus sediakan PAGU anggaran 62 T sebulan, 744 T setahun. Padahal, tahun ini saja PAGU anggaran untuk Kemendikbud secara total tidak sampai 200 T (cek https://news.detik.com/berita/4219621/komisi-x-dpr-setujui-anggaran-kemendikbud-rp-359-triliun).

Nah, menyusul polemik yang terjadi di media sosial terkait janji yang dilontarkan Mardani Ali Sera, dia pun buru-buru menglarifikasi kalau itu adalah usulan pribadi. Klarifikasinya ini muncul setelah bahkan Prabowo, orang yang harusnya dia dukung untuk jadi presiden pada periode mendatang ikut mementahkan janjinya yang tak masuk akal tersebut.

“Kenaikan ini, kenaikan itu, uang dari mana gitu lo,” kata Prabowo kepada wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, 21/11/2018.

Mardani Kembali Mempermalukan Dirinya Sendiri

Klarifikasi boleh saja sudah digelar MAS. Klarifikasinya itu menyusul keraguan Prabowo atau tidak, apa yang dibuat MAS adalah kali ke sekian dia mempermalukan dirinya sendiri. Niat mau “ngibulin” rakyat, apa daya dia sendiri kena bully.

Publik sekalian tentunya tidak lupa bahwa tokoh yang paling getol menyuarakan tagar 2019gantipresiden adalah MAS. Tagar itu, tagar yang tentunya tidak didukung oleh sejumlah analisa linguistik yang cukup. Wajar apabila dia kemudian dibully di sana-sini. Pernyataan kader PKS ini terkait tagar 2019gantipresiden oleh sejumlah kalangan dinilai sebagai kamuflase dari hidden agenda yang licik: ganti sistem.

Dinalar saja, ganti presiden berarti ganti gelar buat kepala negara/pemerintahan. Presiden itu padanannya adalah raja, kaisar, tsar, sultan, khilafah dan Sri Paus. Nah, kalau benar punya hasrat mau ganti presiden, itu sudah otomatis ganti sistem. Padahal kalau mau mengganti Jokowi ya bikinlah tagar #2019GantiJokowi, masih masuk di akal karena selain secara konstitusional tahun 2019 adalah tahun pilpres, juga tagar ini relatif tidak menuai polemik tentang pergantian sistem.

Tapi begitulah, Mardani Ali Sera memang senang asal bacot, tidak punya basis data analisis terkait apa yang diomongkan. Dengan kata lain, pinjam istilah kawan-kawan saya di forum diskusi ala warung kopi, Mardani Ali Sera ini layak disebut ‘ngebacot dulu baru mikir kemudian’, khas penderita #DefisitNalar.(*)

Aven Jaman

Aven Jaman

"Santrine" Gus Dur, Gilain Sukarno, kadang "liar" seperti Sujiwo Tedjo, namun takut alami kematian macam Sartre dan Voltaire.

Berikutnya
Grace Natalie Korban Pelecehan Seksual, Kok Diperiksa Sebagai Penista Agama?

Grace Natalie Korban Pelecehan Seksual, Kok Diperiksa Sebagai Penista Agama?

My Tweets

Populer

  • LBH Jakarta Siap Gugat Johnny Plate, Mengapa Tidak Menguji ke MA?

    LBH Jakarta Siap Gugat Johnny Plate, Mengapa Tidak Menguji ke MA?

    289 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Astaga! Justru kalau Pepo yang Jadi Presiden Saat Ini, Indonesia Sudah Ambruk

    17 shares
    Share 17 Tweet 0
  • Genjot Transformasi Digital, Kominfo Kerjasama dengan Oracle dan UMN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Presiden Jokowi Penuhi Ramalan Jayabaya?

    238 shares
    Share 238 Tweet 0
  • Kartini Squad, Sosok-sosok Hebat di Belakang Pahlawan Jalan Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2018 www.narasikita.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan

© 2018 www.narasikita.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Password Reset
Please enter your e-mail address. You will receive a new password via e-mail.