• Redaksi
  • Info Iklan
  • Kirim Tulisan
  • Daftar
Friday, June 2, 2023
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
narasikita.com
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
No Result
View All Result
narasikita.com
No Result
View All Result

Novel Baswedan adalah Iblis di KPK (?)

Polemik seputar KPK yang bermula pada wacana revisi UU KPK oleh DPR, kini menyeret pula isu tambahan terkait penyidik KPK: Novel Baswedan.

oleh Aven Jaman
17/09/2019
di Headline, Hukum, Nusantara, Politik
0
Novel Baswedan adalah Iblis di KPK (?)
506
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sebuah berita lama kini ramai kembali dibagikan melalui jejaring sosial macam Facebook dan Whatsapp. Judulnya tak tanggung-tanggung: “Novel Baswedan itu Iblis”. Isi beritanya bisa disimak antara lain di sini: https://www.tribunnews.com/nasional/2017/08/23/irwansyah-novel-baswedan-itu-iblis

Sebagaimana diberitakan di situ, Novel disebut iblis oleh korban penyiksaan tatkala Novel masih menjabat sebagai Kasatreskrim Polda Bengkulu tahun 2004. Dituturkan oleh para korban yakni Irwansyah Siregar, Doni, Rusliansyah, dan Dedi Nuryadi bahwa tatkala mereka diinterogasi dalam kaitannya dengan kasus pencurian sarang burung walet ketika itu, mereka disiksa secara keji. Tidak sampai di situ saja bahkan mereka tidak pula mendapat perawatan medis seusai mengalami luka akibat penyiksaan tersebut. Wah, benar-benar keji.

Baiklah, itu adalah sekelumit kisah masa lalu Novel Baswedan di luar urusan menyangkut polemik seputar KPK yang kini bergulir sebagai isu panas. Namun, apakah intimidatif memang merupakan sifat dasar seorang Novel Baswedan dalam menjalankan tugasnya? Nanti dulu!

Saya tidak berani memastikan dengan yakin tanpa bukti berupa fakta empiris. Namun, apabila yang dimaksudkan oleh tokoh akademisi bidang hukum yang lumayan berpengaruh di negeri ini, Prof. Eddy Hiariej dalam video di bawah ini adalah Novel, rasanya kok tak ada alasan untuk mengelak bahwa Novel memang berkarakter suka mengintimidasi.

Ya. Profesor memang tidak mengatakan secara gamblang. Beliau cuma mengatakan bahwa beliau bisa tunjuk batang hidungnya satu-satu orang-orang di KPK yang suka main intimidasi dalam memerkarakan sebuah kasus. Lebih dari itu, profesor malah menilai kalau KPK kini tidak lagi bekerja murni menegakkan hukum (di bidang korupsi).

Alasan untuk membenarkan bahwa Novel berlaku intimidatif dalam pelaksanaan tugasnya sederhana saja. 1). Yang bisa menjadikan seseorang tersangka atau bukan adalah hasil kerja seorang penyidik. Tentu seorang penyidik tak ingin hasil kerjanya dinilai buruk. Minimal kasusnya naik ke pengadilan. Jadi, masuk akal kalau Novel diduga merupakan oknum yang dituding profesor suka intimidasi. 2). Sinyalemen dari Prof Hiariej bahwa KPK sekarang tidak murni lagi menegakkan urusan hukum. Ini berarti membuka ruang bagi hadirnya asumsi bahwa KPK juga punya misi tendensius dalam menargetkan seorang jadi tersangka korupsi. Kan kalau urusannya bukan hukum, apalagi sih motivasi di balik penargetan seseorang menjadi tersangka dalam sebuah kasus pengadilan (tipikor)? Maka, kalau motivasinya bukan penegakan hukum tetapi sangat ingin agar seseorang bisa masuk bui, tak ada cara lain selain intervensi hakim, di antaranya bisa berupa intimidasi. Ini juga masuk di akal.

Berita dua tahun lalu di mana Irwansyah, cs menuding kalau Novel itu berhati iblis, lebih sadis dari PKI, karena main intimidasi dalam menyidik sebuah kasus ternyata klop dengan sinyalemen dari Profesor Eddy tentang adanya oknum di KPK yang suka main intimidasi terhadap hakim-hakim yang menangani kasus perkara korupsi. Menurut Anda, jika kedua pernyataan tersebut dihubungkan satu sama lain, kira-kira siapa di urutan pertama oknum KPK yang pantas diduga suka main intimidasi terhadap hakim tipikor? Tentu Novel, sebab Novel jadi penyidik di KPK.

Baca Juga :

Terima Kasih Tuhan, Masih Ada Hakim Bernurani di Perkara ASABRI

Sinergi PLN, KPK dan Kemensetneg, Amankan Aset Museum Listrik dan Energi Baru

Surat Terbuka untuk Bpk Presiden Jokowi

Nah, apalagi bila kita simak pernyataan Neta S. Pane di depan DPR beberapa hari lalu. Ketua Presidium Indonesian Police Watch itu mengeritik Penyidik KPK Novel Baswedan yang dinilainya kebal terhadap proses hukum. Ia mengaku heran Novel tetap dipertahankan sebagai penyidik meskipun berstatus sebagai tersangka pembunuhan.

Pertanyaan Neta tentu menjadi pertanyaan kita semua. Apakah yang membuat seorang Novel bisa kebal terhadap proses hukum di negeri ini? Sangat diduga dengan kuat bahwa itu bisa terjadi karena dia intimidatif. Apalagi “kekuasaan” sebagai penyidik KPK sangat memungkinkannya untuk melakukan hal tersebut.

Bayangkan apabila baru mau naikkan pentahapan kasusnya sebagai tersangka pembunuhan, dia tiba-tiba kirim pesan singkat di HP Anda, “Naikkan kasus saya maka Anda akan siap-siap digelandang KPK untuk kasus KKN Anda”. Ini sangat mungkin mengingat yang kita kira bukan gratifikasi sebuah pemberian tulus seseorang untuk pejabat penyelenggara negara ternyata menurut pandangan KPK malah merupakan gratifikasi. Apalagi bila pejabat tersebut nyata-nyata pernah terima suap atau korupsi. Siapa yang tak akan ciut nyalinya?

Jadi sampai di sini, bila ditanya apakah Novel Baswedan intimidatif dalam mengemban tugasnya, rasanya kok tergoda untuk menjawab iya. Tetapi, apakah dia pantas disebut iblis juga di KPK karena kemungkinan-kemungkinan tadi, saya kembalikan ke pembaca untuk menyimpulkannya sendiri.

 

Tags: kpknovel baswedanPolemik KPKRevisi KPK
Aven Jaman

Aven Jaman

"Santrine" Gus Dur, Gilain Sukarno, kadang "liar" seperti Sujiwo Tedjo, namun takut alami kematian macam Sartre dan Voltaire.

Berikutnya
Pemindahan Ibukota, Demi Jokowi Dikenang atau Demi Apa? #IbuKotaBaru

Eko Kuntadhi : Jokowi, Winter is Coming

My Tweets

Populer

  • Memahami Isi SKB 2 Menteri Tentang Rumah Ibadah

    Memahami Isi SKB 2 Menteri Tentang Rumah Ibadah

    1 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ebusyet! Apakah Tirto.id dan Mojok.co Ikut Terseret dalam Politik Sekarang (?)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waspada, Indonesia Berpotensi Hilang dari Peta Dunia

    40 shares
    Share 40 Tweet 0
  • Habib Bahar Resmi Dilaporkan Terkait Penghinaannya kepada Presiden

    107 shares
    Share 107 Tweet 0
  • Hajatan Anak Sultan, Stand Makanan Mulai dari Sushi Tei Hingga Starbucks!

    252 shares
    Share 252 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2018 www.narasikita.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan

© 2018 www.narasikita.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Password Reset
Please enter your e-mail address. You will receive a new password via e-mail.