• Redaksi
  • Info Iklan
  • Kirim Tulisan
  • Daftar
Thursday, August 11, 2022
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
narasikita.com
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
No Result
View All Result
narasikita.com
No Result
View All Result

KPK Bukan Lembaga Suci, Boroknya Tercecer Dimana-mana

16/09/2019
di Celoteh netizen, Headline, Hukum, Politik, Sosial
0
Perang di Dalam KPK
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Ilham Hartono

KPK lahir disebuah masa dimana krisis kepercayaan atas penegakan hukum, terutama korupsi sudah pada titik nadir. Awalnya merupakan angin segar karena KPK menjadi sebuah benchmark sebuah penegakan hukum sebuah lembaga diluar alat negara yang ada. Bahkan banyak tersangka yang merupakan elit di pemerintahan.

KPK menjadi harapan baru ketika lahir, mewakili suara rakyat yang rindu pemerintahan bersih. Dan tentu saja menjadi media darling nomor satu yang dicintai rakyat, dan dalam beberapa kasus KPK ada bersama rakyat. Angin KPK semakin kencang, tapi akar KPK bersama rakyat makin mencengkeram kuat.

KPK saat ini tentu bukan KPK yang dulu, KPK saat ini adalah lembaga besar yang penuh intrik politik. Lembaga superbody yang makin songong karena merasa dibela rakyat untuk semua sepak terjangnya. Bahkan ketika panas seperti sekarang ini, justru borok KPK menganga dimana-mana. Publik yang awalnya simpati menjadi tahu belangnya KPK.

Awalnya karena intrik terkait RUU KPK yang disetujui untuk oleh Presiden dengan 4 revisi, bukannya menerima atau mempertimbangkan tapi KPK justru melawan dengan semangat puputan. Drama dimulai dari penolakan Wadah Pegawai KPK yang diumumkan Komisioner atas Capim Firli (yang akhirnya disetujui DPR secara bulat untuk memimpin KPK), dilanjutkan drama mundurnya komisioner yang maju mundur maju mundur syantikk…

Drama memuakkan itu justru membongkar sebuah narasi yang TSM terkait pembelaan KPK yang menggunakan media placement sebagai senjata. Awalnya media menggoreng isu capim ini dengan sangat miring dan tendensius, sangat terlihat media digunakan KPK untuk strategi puputan ini.

Baca Juga :

Terima Kasih Tuhan, Masih Ada Hakim Bernurani di Perkara ASABRI

Sinergi PLN, KPK dan Kemensetneg, Amankan Aset Museum Listrik dan Energi Baru

Tempo Remuk di Bawah Menara Muslihatnya Sendiri

Begini mainnya

Berita-berita negatif tentang capim KPK yang dimainkan media, oleh Tempo diangkat jadi isu Cicak dan Buaya jilid 4 dengan karikatur Jokowi merangkul buaya. Narasi Cicak dan Buaya gagal total karena publik melihat dan mengikuti proses pemilihan capim KPK dan semuanya fair tidak ada hal negatif.

Cicak dan Buaya gagal, Tempo kembali membuat karikatur Jokowi Pinokio yang juga gagal total. Tempo juga ngeles bahwa itu bukan bermaksud menghina, tapi kebebasan berekspresi. Hal ini tidak masuk akal karena antara karikatur dan konten berita atas karikatur tersebut misleading alias kagak nyambung coy. Tempo rasa obor rakyat dalam hal ini, memaksakan diri untuk framing bahwa Jokowi adalah Pinokio.

Waduh mainnya ternyata pakai transfer-transferan untuk saksi palsu, gawat berarti KPK selama ini. Gimana nich Ning @AlissaWahid ? pic.twitter.com/zwRj5aZVd7

— Syokibhi (@Kasraleasifa) September 15, 2019

 

Pada saat yang hampir sama, netizen mengunduh video korban prilaku penyidik KPK dibawah Novel yang memaksa saksi untuk memberikan kesaksian palsu di sebuah sidang pada tahun 2016

Kemudian Prof Edy Hiariej juga mengungkap prilaku komisioner KPK yang mengancam Hakim di PN Jakarta Pusat pada 2016 pada sebuah kasus

"PREMAN" KPK |

INTIMIDASI & TEROR KOMISIONER @KPK_RI thd hakim ketika satu perkara sdg disidangkan, apalagi kalau hakimnya punya 'track record buruk, jd MAKANAN EMPUK utk lakukan intimidasi.

Berikut Cuplikan pernyataan Prof.Dr. Eddy O.S. Hiariej, S.H., M.Hum.#SaveKPK https://t.co/rh6cu4lB81 pic.twitter.com/f3So3UrkkH

— Anak Kolong™| (@AnakKolong_) September 15, 2019

 

Jadi sebenarnya apa yang disampaikan oleh netizen tersebut adalah bukti dimana ada abuse of power di KPK yang bisa menjadi muara bagi banyak pihak bermain. Contoh lain lagi adalah cuitan wartawan tentang sprindik KPK dimana ada Menteri yang akan disidik, KPK menggunakan media sebagai alat barter berita, dengan kata lain media dapat berita ekslusif dan KPK bisa numpang pencitraan bersihnya melalui media.

Kasat mata memang terjadi sebuah pengelabuan opini yang dirancang secara Terstruktur, Sistematis, Masif alias TSM.

Kenapa media jadi ikut sibuk framing sana sini? Karena jika usulan revisi Presiden atas 4 hal di UU KPK ini nantinya disetujui dan diundangkan, selesai sudah media dapat asupan berita ekslusif dari KPK. Plus, perubahan komisioner ini juga memusingkan terutama elit di Wadah Pekerja KPK yang sering akrobat dan caper dengan dramanya.

Selesai sudah kisah Taliban di KPK.

Tags: Cover TempokpkPresiden Joko WidodoTempo
Sebelumnya

Senjakala Tempo Bela Bigot KPK, Hina Simbol Negara

Berikutnya

Tempo Kini Majalah Sampah

Berikutnya
Tempo Kini Majalah Sampah

Tempo Kini Majalah Sampah

My Tweets

Populer

  • LBH Jakarta Siap Gugat Johnny Plate, Mengapa Tidak Menguji ke MA?

    LBH Jakarta Siap Gugat Johnny Plate, Mengapa Tidak Menguji ke MA?

    289 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Astaga! Justru kalau Pepo yang Jadi Presiden Saat Ini, Indonesia Sudah Ambruk

    17 shares
    Share 17 Tweet 0
  • Genjot Transformasi Digital, Kominfo Kerjasama dengan Oracle dan UMN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Presiden Jokowi Penuhi Ramalan Jayabaya?

    238 shares
    Share 238 Tweet 0
  • Kartini Squad, Sosok-sosok Hebat di Belakang Pahlawan Jalan Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2018 www.narasikita.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan

© 2018 www.narasikita.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Password Reset
Please enter your e-mail address. You will receive a new password via e-mail.