Upaya mentransformasikan bangsa Indonesia menjadi bangsa digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bakal semakin digencarkan pada tahun 2022 ini. Salah satunya, kementerian yang saat ini di bawah pimpinan Johnny G Plate ini tengah mengincar target pelaksanaan ASO yang direncanakan paling lambat 2 November 2022.
Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran analog atau disebut juga dengan peralihan ke siaran digital. Singkatnya, ASO adalah digitalisasi televisi. Dalam peralihan ini, teknologi penyiaran televisi analog dikonversi ke dan digantikan oleh televisi digital. Adapun manfaat utama dari ASO adalah adanya tambahan frekuensi pada spektrum radio dan biaya siaran yang lebih rendah, serta kualitas tontonan yang lebih baik untuk konsumen.
Di sejumlah negara maju, ASO sudah dimulai sejak 2020. Dengan demikian bisa dikatakan bila bangsa Indonesia tertinggal dua dekade atau dua puluh tahun.Tidak mengherankan bila Menkominfo Johnny G Plate mendorong jajarannya untuk memenuhi setiap target yang telah ditetapkan.
Adapun tahapan ASO di Indonesia ditetapkan melalui Pasal 60 A Undang-Undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, sebagai pembaharuan dari Undang-Undang nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran.
Sesuai UU Cipta Kerja, Menkominfo menegaskan, ASO akan diselesaikan dalam waktu dua tahun, sejak penetapan UU tersebut atau paling lambat 2 November 2022. “Digital switch on broadcasting telah dimulai pada 31 Agustus tahun 2019 melalui siaran simulcast atau penyelenggaraan siaran televisi digital dan siaran televisi analog secara beriringan,” ujarnya.
Sebagaimana dipaparkan dalam siaran persnya, untuk tidak melampaui tanggal yang diamanatkan oleh ketentuan Pasal 60A Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, target tersebut dibagi ke dalam tiga tahap.
tersebut adalah tahap pertama pada 30 April 2022 di 56 wilayah layanan siaran atau 166 kabupaten dan kota. Tahap kedua pada 25 Agustus 2022 di 31 wilayah layanan siaran atau 110 kabupaten/kota, serta tahap ketiga pada 2 November 2022 di 25 wilayah layanan siaran atau 65 kabupaten/kota.
Adapun ASO tahap pertama secara infrastruktur multiplexing sudah siap 100 persen sehingga cukup untuk menampung peralihan setiap siaran televisi analog secara keseluruhan.
Sedangkan untuk daerah yang masuk pada tahap ASO kedua dan ketiga, Menkominfo menyatakan pembangunan infrastruktur diharapkan dan ditargetkan selesai dua bulan sebelum masa ASO pada masing-masing tahapan.
Penetapan ketiga tahap tersebut, menurut Kemkominfo, berdasarkan sejumlah faktor. Salah satunya faktor geografis Indonesia yang luas serta terdiri dari ribuan pulau, baik besar maupun kecil.
Informasi lengkap mengenai daerah-daerah yang akan mengalami ASO menurut tahapannya dapat dilihat di Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran.
Bagi masyarakat miskin atau tidak mampu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sebanyak 6,7 juta Set Top Box (STB). Johnny Plate juga menyatakan kementerian yang dipimpinnya bersama lembaga penyiaran telah menyiapkan mekanisme pembagian STB agar Analog Switch Off (ASO) berlangsung sesuai jadwal.
“Set top box ini kita perkirakan untuk keluarga miskin sekitar 6,7 juta STB bagi 6,7 televisi yang dimiliki oleh rakyat miskin. Untuk STB ini yang sedang kita siapkan agar 6,7 juta itu tersedia pada waktunya sesuai dengan tahapan ASO paling lambat tanggal 2 November 2022,” ujarnya dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, pada 16 Desember 2021.
Sebagaimana yang dijelaskan Menkominfo Johnny G Plate, ketersediaan STB merupakan aspek penting untuk mendukung implementasi ASO. Menurut Johnny, STB dibutuhkan bagi perangkat televisi yang belum memenuhi standar Digital Video Broadcasting–Second Generation Terestrial (DVB T2) atau TV digital.
Pada kesempatan yang sama, Johnny G Plate juga menjelaskan tentang kriteria serta mekanisme pelaksanaan pembagian STB gratis yang tengah disiapkan oleh kementerian yang dikomandoinya. Menurut Johnny, jumlah STB yang dibagikan secara cuma-cuma tersebut mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang dirilis oleh Kementerian Sosial.
Ditambahkan oleh Menkominfo, STB sebanyak 6,7 juta tersebut akan dibagikan langsung kepada warga yang memenuhi syarat. Selanjutnya, STB dipasang ke televisi analog yang belum memiliki standar DVB T2 agar bisa menerima siaran televisi digital.
“Jadi lebih dari sekadar bagi-bagi (STB gratis), karena harus dipasang dan di-install di perangkat televisi masing-masing. Seperti misalnya di rumah kalau pakai Indihome atau pakai layanan internet itu kan ada perangkat connector-nya, sama kira-kira seperti itu ada perangkat connector-nya yang memungkinkan menerima siaran digital,” jelasnya.
Kemkominfo pastinya akan mengejar ketinggalan bangsa Indonesia dalam soal ASO ini. Tertinggal dua dekade atau dua puluh tahun merupakan jurang waktu yang cukup lebar. Namun demikian, target 2 November 2022 tersebut tetap masih memiliki kendala. Dan kendala tersebut adalah pandemi Covid-19 yang sampai hari ini belum diketahui akhirnya.
Tetapi, apapun itu, upaya Johnny Plate untuk terus mengejar ketinggalan bangsa Indonesia dalam peta digitalisasi patut diapresiasi.