• Redaksi
  • Info Iklan
  • Kirim Tulisan
  • Daftar
Monday, March 27, 2023
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
narasikita.com
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
No Result
View All Result
narasikita.com
No Result
View All Result

Johnny G Plate: Sosok Pemimpin Visioner

oleh swanditogatot
22/08/2022
di Headline
0
Generasi Baby Boomer hingga Generasi Z Butuh Konten Kreatif, Menkominfo Johnny Plate Siapkan SDM lewat DTS
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Karakter Johnny G Plate sejatinya terlihat dari kengototannya menggarap proyek Satelit Satria. Ketika itu, Johnny yang baru dilantik pada 23 Oktober 2019 sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika mendapat limpahan proyek ini dari pendahulunya: Rudiantara.

Kegigihan Johnny G Plate Buahkan Kelanjutan Proyek Satelit Satria

Satria yang merupakan kependekan dari “Satelit Republik Indonesia” dirancang sebagai satelit multifungsi (SMF) guna meningkatkan koneksi internet di seluruh wilayah tanah air, khususnya daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal. Untuk kebutuhan ini dama Rp 81 triliun pun dianggarkan. 

Masalah muncul setelah kondisi keuangan negara mengalami kemerosotan akibat pandemi Covid 19. Namun demikian, Johnny G Plate keukeuh melanjutkan proyek Satelit Satria.

Sebenarnya, jika menengok ke belakang, sebelum masa pageblug Covid-19 pun, proyek infrastruktur telekomunikasi ini sudah mendapat banyak kritik. Sebagaimana yang diberitakan oleh sejumlah media, sejak 2019, DPR RI sudah melemparkan sejumlah kritik atas rencana pengadaannya. 

Selain slot yang menurut DPR RI lebih tepat jika menggunakan slot di atas wilayah Kalimantan, Komisi I DPR RI pun mempertanyakan persoalan dana. 

Bukan saja DPR RI, Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, pun menyoroti anggaran Satelit Satria lantaran belum diperolehnya pendanaan proyek tersebut. Pasalnya, Uchok yakin dana USO yang didapatkan oleh Bakti tidak mencukupi untuk membayar kewajiban pembiayaan satelitnya. 

Baca Juga :

Dipepet Hoaks Johnny Plate Sat Set Geber Program Kominfo

Digoyang Kejagung, BTS Bantuan Kominfo Terpasang 130 di Halmahera Selatan

Gaspol Kominfo Bangun BTS di Papua, Tantangan Medan Dan Keamanan Tak Jadi Hambatan

“Jika memang tidak sanggup mencari dana, mending dibatalkan saja proyek satelit Bakti jika memang tidak sanggup mencari dana,” kata Uchok pada 8 Februari 2020 sebagaimana yang dikutip Tempo.co.

Seperti yang diberitakan oleh sejumlah media, pemerintah lewat Menkominfo terus mencari sumber pembiayaan guna keberhasilan peluncuran Satelit Satria. Ketika itu, saat rapat kerja dengan Komisi I DPR-RI, Gedung Nusantara II DPR-RI, Jakarta, pada 5 Februari 2020..Menkominfo Johnny Plate menargetkan financial closing Satelit Satria rampung pada kuartal pertama 2020.

Namun, tetiba virus Corona (COVID-19) menerjang dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya, hampir seluruh rencana yang sudah disusun rapih terpaksa harus di-setting ulang, tidak terkecuali rencana peluncuran Satelit Satria. Terlebih, pengoperasian satelit baru bukanlah proyek yang diprioritaskan.

Namun, dilandasi kebutuhan yang sebenarnya cukup mendesak. Menkominfo Johnny G Plate berupaya keras mencari peluang pengadaan dana bagi proyek Satelit Satria. 

Setelah financial closing yang terpaksa harus molor dari waktu yang ditargetkan, akhirnya proyek pengadaan Satelit Satria kembali berjalan.

Dengan berbagai pertimbangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika memutuskan skema pembiayaan proyek Satelit Satria dilakukan melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). 

Dengan skema tersebut, Satelit Satria dikerjakan oleh PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), perusahaan yang dibentuk oleh pemenang tender yang terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera.

Kemudian SNT selaku badan usaha swasta yang mengoperasikan Satelit Satria telah menggaet dua investor untuk pendanaannya, yakni BPI France dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dari China.

Selanjutnya pada 21 Februari 2021, Menkominfo Johnny Plate menyatakan bahwa capital expenditure proyek Satelit Satria yang sebesar USD 545 juta atau setara dengan Rp 7,68 triliun ini terdiri dari porsi ekuitas sebesar USD 114 juta atau setara Rp1,61 triliun dan porsi pinjaman sebesar USD 431 juta atau sekitar Rp 6,07 triliun.

“Pinjaman ini didanai oleh sindikasi BPI France dan didukung oleh Banco Santander, HSBC Continental Europe, dan The Korea Development Bank (KDB). Porsi pinjaman komersial didanai oleh KDB dan bersama dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB),” ujar Johnny secara virtual yang dihelat pada 26 Fenruari 2021.

Lebih lanjut, Menkominfo mengungkapkan bahwa penandatangan dokumen pembiayaan Satelit Satria telah dilakukan pada 24 Februari 202, atau dua hari sebelum Johnny mengumumkan keberhasilannya.

Tersedianya dana bagi Satelit Satria juga memberikan gambaran akan kepercayaan institusi keuangan global kepada pemerintah dan iklim investasi di Indonesia.

Dengan cairnya pembiayaan, proyek Satelit Satria kini telah memasuki tahap konstruksi. Dan, setelah tertunda hampir satu tahun, satelit multifungsi Satria akan rampung dan diorbitkan pada 2023.

Pastinya, tahap demi tahap yang telah dilalui dalam proyek strategis Satelit Satria ini tidak lepas dari kegigihan dan upaya tak kenal lelah Menkominfo Johnny G Plate beserta jajarannya dalam mencari terobosan-terobosan di tengah ketidakpastian situasi akibat pandemi Covid-19. 

Johnny Plate bukan cuma Ngotot soal Dana, tapi juga Alih Teknologi

Johnny tidak melulu memikirkan koneksitas digital di negara yang memiliki ribuan pulau ini. Lewat proyek Satelit Satria, Johnny juga memikirkan peningkatan SDM anak bangsa dengan mengupayakan transfer teknologi dari perusahaan terkemuka.

Untuk itu, Johnny G Plate kemudian melakukan pembahasan bersama perwakilan perusahaan teknologi Maxar asal Amerika Serikat. Maxar sendiri diketahui memiliki pengalaman Maxar dalam menyediakan tiga satelit untuk keperluan Indonesia, seperti satelit BRI, satelit Merah Putih, dan satelit Nusantara.

Dalam pertemuan dengan Maxar inilah Johnny membahas tentang potensi pemanfaatan transfer teknologi maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia dalam bidang satelit dan telekomunikasi. Selain itu, kedua belah pihak pun membahas tentang potensi pemanfaatan komponen dan konten lokal dalam pengadaan dan operasional Satelit Satria.

Selama menjabat sebagai Menkominfo, Johnny G Plate memang sangat perhatian terhadap penciptaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). 

“Making Indonesia 4.0” yang dicanangkan pemerintah pun diimplementasikan Menkominfo Johnny G Plate dengan meluncurkan Program Digital Talent Scholarship (DTS).

Melalui DTS, Kominfo mendorong peningkatan daya saing digital Indonesia dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja bidang TIK menuju Revolusi Industri 4.0.

Untuk mewujudkan “Making Indonesia 4.0”, Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak sendiri. Kementerian yang dikomandoi Johnny Plate ini telah menggalang kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian.

Bersama BPSDMI, Kemkominfo mengembangkan sejumlah program guna menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi digital sesuai dengan kebutuhan industri. 

Selain itu, kerja sama dua lembaga ini juga mampu mendorong percepatan peningkatan daya saing sumber daya manusia industri dan komunikasi dan informatika. Dengan begitu, tercipta ekosistem ketersediaan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Saat ini, DTS tidak sekadar memiliki cabang 8 akademi yang menawarkan berbagai tema pelatihan. Program yang mendapat apresiasi positif dari masyarakat ini juga telah menyiapkan marketplace job portal daring yang bernama Sistem Monitoring Alumni Sertifikasi Kominfo (SIMONAS).

Melalui “SIMONAS” alumni Program DTS dipertemukan langsung dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang sedang mencari talenta digital.

Hebatnya, DTS bukan satu-satunya program unggulan Kominfo di bawah kepemimpinan Johnny G Plate. Selain DTS, Kemkominfo masih memiliki sejumlah program pengembangan SDM lainnya. Di antaranya, Program Pelatihan 3 in 1, Program Pendidikan Setara Diploma Satu dan Digital Capability Center.”

Menariknya lagi, program-program tersebut dijalankan di tengah anggaran yang sangat terbatas akibat pandemi. Namun keterbatasan tersebut tidak serta merta membuat Johnny Plate menyerah atau bekerja ala kadarnya.

Johnny G Plate: Sosok Pemimpin Visioner

Dari kegigihannya dalam menggolkan proyek Satelit Satria dan kecermerlangannya dalam mengembangkan potensi SDM anak bangsa, dengan sangat mudah terbaca bila Johnny G Plate merupakan sosok pemimpin yang sangat visioner. Di sini Johnny mampu membaca kebutuhan bangsa Indonesia di masa depan sekaligus menyiapkannya.

Dengan pandangan visionernya itu, Johnny G Plate beserta jajaran Kominfo pun mencanangkan Roadmap Indonesia Digital 2021-2024. 

Johnny menjelaskan dalam Roadmap Indonesia Digital memiliki empat pilar, yaitu Infrastruktur Digital, Tata Kelola Digital, Ekonomi Digital, dan Masyarakat Digital, yang penting untuk membangun transformasi digital yang tangguh.

Selain empat pilar, Roadmap Indonesia Digital juga memiliki lima inisiatif. Pertama, peningkatan jaringan 4G di kawasan 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), Kedua, peluncuran jaringan 5G termasuk fiberisasi.  Ketiga, perluasan akses internet dan penyebaran perangkat pendukung di lokasi-lokasi pelayanan publik. Keempat, pemanfaatan digital dividen 112 MHz. Dan, inisiatif yang kelima adalah pembangunan Pusat Data Nasional dan Whole-of-Government Cloud. 

Uniknya, dan mungkin tak banyak yang menyadarinya, Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 sebenarnya merupakan upaya Kominfo dalam membangun sistem pertahanan siber

Dalam Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara disebutkan bahwa pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman, baik ancaman militer maupun non-militer. Cyber war termasuk dalam ancaman non-militer.

Sementara, menurut Pasal 7 UU No 3/2002, “Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa”. Kominfo merupakan salah satu dari lembaga pemerintah yang dimaksud dalam pasal tersebut.

Karenanya, sesuai konstitusi, Kominfo mengemban amanat dalam upaya penanggulangan terhadap serangan-serangan di dunia maya ini. Karena tanggung jawab itulah, Kominfo pun mengembangkan Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 beserta empat pilarnya sebagai bagian dari sistem pertahanan dari ancaman, bahkan serangan, non-militer.

Dari kelima inisiatif dalam Roadmap Indonesia Digital yang digagas oleh Menkominfo Johnny Plate itulah Indonesia dapat mengembangkan sistem pertahanan cyber-nya. 

Sebagai menteri yang membidangi komunikasi dan informatika, Johnny G Plate pun membawahi pengembangan infrastruktur digital hulu yang dilakukan lewat pembangunan jaringan fiber optik Palapa Ring dengan panjang 12.100 kilometer.

Pembangunan fiber optik merupakan salah satu pengembangan infrastruktur digital pada sektor hulu khususnya di lapisan backbone atau tulang punggung konektivitas. Selanjutnya pergelaran pada lapisan middle-mile dilakukan dengan membangun satelit. Hal ini dilakukan mengingat adanya wilayah yang sulit dijangkau karena kendala topografi, geografi, dan lainnya.

Selain dua lapisan itu, pengembangan infrastruktur digital sektor hulu dilakukan pada lapisan last-mile yakni pembangunan base transceiver station (BTS) di seluruh pelosok negeri.

Johnny berharap pembangunan sektor hulu pada semua lapisan itu bisa mengalami kemajuan dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, di akhir kabinet Indonesia Maju nanti, Indonesia bisa tinggal landas dari sisi digital.

Tags: Johnny Plate Menkominfo
swanditogatot

swanditogatot

Berikutnya
Minimnya Wawasan Kenegaraan di Hadapan Polemik Seputar PSE

Minimnya Wawasan Kenegaraan di Hadapan Polemik Seputar PSE

My Tweets

Populer

  • Proficiat! Kementerian Kominfo Raih Digital Goverment Award 2023

    Proficiat! Kementerian Kominfo Raih Digital Goverment Award 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dramatis, Aksi Pembebasan PRT Asal NTT yang Dianiaya Majikannya di Jakarta Ini

    1590 shares
    Share 1590 Tweet 0
  • Ikut WSIS Forum 2023, Kominfo Tunjukkan Peduli Ruang Digital untuk Kaum Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Isi SKB 2 Menteri Tentang Rumah Ibadah

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Siratkan Dirinya Bersih, Johnny Plate Harapkan Kasus Dugaan Korupsi BAKTI Kominfo Segera Tuntas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2018 www.narasikita.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan

© 2018 www.narasikita.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Password Reset
Please enter your e-mail address. You will receive a new password via e-mail.