Laporan Startup Genome bertajuk The Global Startup Ecosystems 2021 memosisikan Indonesia di peringkat ketiga dalam daftar Top 100 Emerging Ecosystems. Tak sia-sia upaya dan program Menkominfo untuk menggenjot kemunculan start up baru dan ikut memfasilitasi serta mempertemukan dengan para investor baik luar dan dalam negeri.
Jakarta juga menampilkan wajah kemajuan negeri kita dengan meraih peringkat ke-3 dari 100 kota di seluruh dunia dalam daftar “emerging startup ecosystem” menurut laporan tahunan Global Startup Ecosystem Report (GSER) yang dipublikasi Startup Genome. Kendati turun satu tingkat, Jakarta tetap menunjukkan secara khusus di Indonesia menjadi pusat perkembangan start up yang sangat menjanjikan.
Hal ini tak pelak karena ekosistem dari kota di Jakarta ini berkembang, semua perusahaan juga jadinya saling bersaing secara global. Peranan penting dari ekosistem pendukung inilah yang sangat strategis dalam mendukung dan memuluskan kemunculan dan terus eksisnya start up di negeri kita ini.
Startup Genome merekomendasikan perlunya kehadiran pemerintah untuk menginjeksi startup tersebut agar dapat beroperasi. Bahwasanya, startup diyakini dapat membantu proses pemulihan ekonomi, punya andil banyak untuk melipatgandakan nilai ekonomi di tiap industrinya, dan mampu menggiring ekonomi pasca krisis tetap kompetitif.
Startup Genome merekomendasikan pula lima hal agar masing-masing ekosistem bisa memperkuat di mana letak kekuatan mereka..
Pertama, mulai dari founder teknologi untuk penggerak pertama dan awal secara global atau regional. Contoh terdekatnya adalah Silicon Valley, Boston, dan Seattle. Kedua, hub bisnis global yang menjadi penggerak bisnis dan pusat keuangan global, contohnya adalah London, New York, dan Singapura.
Ketiga, pusat talenta R&D untuk produksi teknologi, contohnya adalah Tel Aviv dan Stockholm. Keempat, pasar besar yang dilindungi, misalnya Beijing, Shanghai, dan Jakarta. Terakhir, tempat kreatif kosmopolitan yang mengedepankan keterbukaan dan kualitas hidup, seperti di Berlin dan Melbourne.
Rekomendasi yang bisa diambil pemerintah, menurut Startup Genome adalah merancang pendanaan yang efektif. Pendanaan ini spesifik menargetkan startup yang masih pra-revenue dan pra-profit yang mengandalkan penyertaan saham dan surat utang dari pemerintah dengan kisaran kebutuhan $150 ribu sampai $6 juta. Atau melindungi talenta serta mengembangkan talenta berbakat. Program ini juga terus dikembangkan melalui Siberkreasi Kominfo. Mantap dan bravo Kominfo.