
Tahun depan Indonesia akan menjadi menjadi Presidensi G20. Dengan menjadi tuan rumah yang menghadirkan kepala negara dan pemerintahan di KTT G20 ini akan menjadi ajang bagi Indonesia untuk menunjukkan kemajuan khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate siap menyukseskan gelar acara tersebut. Beliau menyatakan telah menyiapkan dukungan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi berupa konektivitas 5G, perangkat pendukung pertemuan virtual.
Kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia ini membuat negeri kita semakin berkibar. Pujian dan sanjungan kepada Presiden Jokowi waktu lalu dalam momen KTT G20 di Italia akan berulang. Tidak main-main, Presiden Jokowi ingin memamerkan kepada para koleganya sesama pemimpin dunia bahwa Indonesia sudah mampu bersaing dalam memberikan layanan teknologi dengan konektivitas 5G yang gaspol.
Dunia internasional terutama media-media utama jelas akan mengekspos dan menyoroti penyelenggaraan KTT G20 ini yang diselenggarakan tepatnya di Bali. Ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan memperlihatkan kemampuan tuan rumah yang memiliki infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi yang mumpuni. Selain layanan konektivitas 5G juga back up dengan layanan seperti yang sudah dibuktikan dalam penyelenggaraan World Super Bike, dan pada saat Moto GP Mandalika beberapa waktu lalu.
Dalam ajang internasional ini Pemerintah Indonesia menargetkan dua sukses dalam keketuaan G20 Indonesia, yaitu substansi dan penyelenggaraan. Untuk mengeksekusi dua arahan Presiden Joko Widodo itu, Menteri Johnny sudah menunjukkan kesiapan panitia penyelenggara dari kementerian dan lembaga yaitu merancang sebanyak 118 rapat. Menurut Menkominfo, aspek substansi Presidensi G20 berkaitan dengan Sherpa Track, Finance Track, Working Group maupun Engagement Group.
“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, sudah jelas bahwa Keketuaan Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 ada dua target yang harus sukses. Sukses dari sisi substansi dan sukses terhadap penyelenggaraannya. Dua hal ini yang sedang dilakukan,” jelasnya usai acara Penandatanganan Pinjam Pakai Lahan Program BTS Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (26/11/2021).
Kementerian Kominfo menunjukkan kesiapan yang total dalam menyukseskan event ini. Persiapan dan antisipasi yang matang itu lahir dari seorang sosok Johnny Plate yang berpengalaman dan sangat visioner. Dari pihaknya nanti secara berkala akan memberikan update kepada pemangku kepentingan dan ekosistem industri dan publik, mengenai perkembangan pembahasan Pokja Ekonomi Digital pada pertemuan G20..
Sistem kerja dengan update dengan langkah yang efektif akan membuat terjaminnya penyelenggaraan kegiatan yang jelas akan makin melambungkan nama Indonesia di dunia internasional.
Menteri Johnny menyatakan keseluruhan rangkaian rapat untuk persiapan KTT G20 itu akan berlangsung di 16 atau 17 kota Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo menyiapkan infrastruktur TIK dengan penyediaan jaringan 4G dan 5G.
“Kominfo juga menyiapkan perangkat-perangkat virtualnya dengan menggunakan Webex dan menyediakan jaringan cadangan untuk mengantisipasi apabila tejadi ganguan konektivitas telekomunikasi,” tandasnya.
Mengenai standar penyediaan infrastruktur TIK dan konektivitas, Menkominfo menyatakan akan seperti penyelenggaraan World Super Bike beberapa waktu lalu di Sirkuit Mandalika.
“Seperti yang saat ini sedang kita lakukan dalam penyelenggaran World Super Bike, dan pada saat Moto GP Mandalika nanti disediakan juga jaringan backup. Begitu juga dengan event internasional G20 Summit,” tuturnya.
Kominfo melalui Johnny Plate sudah mengantisipasi dan gaspol dengan berbagai persiapan dan atau rencana menyambut dan menyukseskan KTT G20 ini. Doa kita semoga Indonesia menjadi tuan rumah yang terbaik dan akan membuat para pemimpin negara G20 akan mendapatkan kesan yang dalam dan menyenangkan berkunjung dan melakukan meeting demi meeting di acara KTT G20 ini.