Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, sangat optimis Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 atau 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 di Labuan Bajo bisa tetap produktif, dengan keterlibatan seluruh anggota delegasi seperti pada pertemuan pertama dan kedua.
“Pertemuan kelompok kerja ekonomi digital sejauh ini sangat produktif. Saya benar-benar menghargai semua upaya yang telah kami terima untuk berada di sini secara fisik hari ini dan mereka yang bergabung dengan kami,” ujar Menkominfo Johnny G Plate saat membuka sidang hari pertama Pertemuan Ketiga DEWG G20 di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada 20 Juli 2022.
Optimisme Menkominfo Johnny G Plate ini merupakan angin segar pasca gagalnya FMCBG (Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral) Negara G20 mencapai kesepakatan dalam pertemuan ketiganya yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 15 – 16 Juli 2022.
Gagalnya FMCBG Capai Kesepakatan
Dalam pertemuan ketiga FMCBG Negara G20 yang merupakan bagian dari perhelatan KTT G20. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan bahwa pernyataan bersama tidak terwujud karena dari 14 paragraf dalam dokumen G20 Chair’s Summary, terdapat 2 paragraf yang tidak menemui titik kesepakatan.
“Banyak kemajuan pembahasan di dalam paragraf 3 sampai dengan 14. Sementara 2 paragraf [yang tidak disepakati] berkaitan dengan perang, ekonomi global, dan beberapa aspek dari ketahanan pangan,” ujar Perry dalam konferensi pers, pada 16 Juli 2022.
Sementara, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengungkapkan di antara negara yang hadir dalam forum tersebut, masih ada pandangan serta pendirian yang belum bisa direkonsiliasi. Terutama terkait dengan situasi ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina.
Dalam Dokumen G20 Chair’s Summary disebutkan tentang anggota G20 yang sepakat bahwa pemulihan ekonomi global telah melambat dan menghadapi kemunduran besar akibat perang Rusia-Ukraina. Hal ini membuat mayoritas anggota menyerukan penghentian perang.
Namun, salah satu anggota G20 menyatakan sanksi yang diberikan telah menambah tantangan yang ada, sehingga membuat gangguan rantai pasok serta melambungkan harga komoditas dan energi. Kondisi itu berujung pada peningkatan inflasi dan risiko kerawanan pangan.
Kendati demikian, mayoritas anggota sepakat ada peningkatan kerawanan pangan dan energi, yang dirasakan oleh kelompok rentan. Beberapa juga menyatakan keprihatinan tentang ketersediaan pupuk yang berpotensi memperburuk krisis pangan.
Lewat DEWG G20, Kominfo Angkat Ekonomi dan Transformasi Digital
Pertemuan ketiga DEWG yang digelar pada 20-22 Juli 2022 dihadiri oleh 20 delegasi negara-negara G20 terdiri atas 17 delegasi hadir fisik dan 3 delegasi menghadiri secara virtual. Hadir pula National Knowledge Partner Universitas Padjajaran, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada serta Global Knowlegde Partner antara lain International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), dan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Pada DEWG kali ini ada tiga isu prioritas yang diangkat, yakni Connectivity and Post-COVID-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy; dan Cross Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust. Kepemimpinan Indonesia dalam forum internasional ini merupakan kelanjutan dari status Indonesia sebagai Presidency G20 yang kick off-nya telah dimulai pada tanggal 1 Desember 2021.
Sebagaimana yang diberitakan, untuk G20 kali ini mengangkat tema besar “Recover Together, Recover Stronger” yang salah satu isinya mengangkat “Ekonomi dan Transformasi Digital/ Digital Economy Transformation”. Isu inilah yang menjadi fokus bagi Menkominfo Johnny G Plate dan jajaran di kementerian yang dipimpinnya.
Sebenarnya, isu tersebut telah menjadi perhatian Johnny Plate sejak Agustus 2021, tepatnya setelah menjadi bagian dari Task Force dalam Declaration of G20 Digital Ministers. Dalam Presidency G20 Indonesia.
Untuk mengangkat Ekonomi dan Transformasi Digital, Kominfo terus mendorong tumbuh kembang UMKM digital di Indonesia melalui orkestrasi kebijakan yang konsisten. Di antaranya melalui pengembangan infrastruktur digital, penguatan ekosistem ekonomi digital nasional, dan kerja sama dalam forum internasional, termasuk G20
Selain itu, Menkominfo Johnny Plate pun melakukan kolaborasi dan sinergi lintas pemangku kepentingan, termasuk dengan Kementerian/Lembaga terkait serta unsur pengusaha yang tergabung dalam KADIN Indonesia.
Langkah di atas diambil Kominfo guna meningkatkan kontribusi ekonomi digital pada GDP Indonesia dari 4% saat ini menuju 18% di tahun 2030. Dengan berdayanya UMKM digital, maka diharapkan hilirisasi ekonomi digital di Indonesia dapat tercipta secara optimal, demi menyongsong Indonesia Terkoneksi: Makin Digital, Makin Maju!
Optimisme Menkominfo Johnny G Plate pada DEWG
Dalam Pertemuan Ketiga DEWG, Menkominfo Johnny G Plate menyatakan dua pertemuan DEWG G20 sebelumnya telah memfasilitasi pertukaran, pemikiran dan pandangan mengenai isu prioritas pertama, yakni tentang konektivitas dan pemulihan pasca-Covid-19.
Oleh karena itu, Johnny berterima kasih atas upaya para delegasi DEWG membuat diskusi pertemuan tersebut berjalan konstruktif.
“Saya berterima kasih atas diskusi konstruktif pada isu prioritas pertama yang menunjukkan keinginan kami untuk mendukung pemulihan ekonomi global, juga pemulihan Covid-19 melalui optimalisasi konektivitas digital,” tuturnya.
Masih menurut Menkominfo Johnny G Plate, pertemuan ketiga DEWG memberikan kesan khusus karena digelar di dekat tanah kelahirannya Ruteng, yakni di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Sebagaimana diketahui, kawasan itu juga menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas yang sedang dikembangkan pemerintah, karena memiliki keindahan alam dan juga menjadi habitat satwa prasejarah yang hanya ada di Indonesia, yakni Komodo.
“Kebahagiaan terbesar saya untuk dapat menyambut anda semua (delegasi G20) hari ini di pertemuan ketiga DEWG di sebelah Barat Pulau Flores. Kota Seribu Matahari Terbenam di sebelah Barat rumah masa kecil saya,” tandasnya.
Untuk itu, Kominfo turut serta membantu gerak transformasi UMKM dalam mengadopsi teknologi digital melalui berbagai program, seperti melakukan kajian dan survei kebutuhan intervensi teknologi UMKM, Pada 2021 tercatat 37.370 UMKM nasional yang telah mendapat fasilitasi pendampingan. dari jumlah tersebut, 15.306 UMKM yang telah active selling di platform digital.
Bukan hanya itu, Kemkominfo juga memfasilitasi pelatihan kewirausahaan digital melalui Digital Entrepreneurship Academy (DEA), yang pada tahun ini menargetkan kepesertaan dari 22.000 wirausahawan pemula dengan tema-tema pelatihan seperti: pemasaran digital, pengelolaan keuangan digital, dan women in entrepreneurship. Hingga Oktober 2021, jumlah peserta dari DEA telah mencapai 38.236 peserta, atau 73 persen lebih banyak daripada target awal.
Untuk menyukseskan langkahnya itu, Kominfo sebelumnya telah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Peta tersebut merupakan panduan strategis bagi perjalanan transformasi digital di Indonesia dalam melaksanakan empat pilar, yakni Infrastruktur Digital (Digital Infrastructure), Pemerintahan Digital (Digital Government), Ekonomi Digital (Digital Economy), Masyarakat Digital (Digital Society).
Berlandaskan pada Peta Indonesia Digital 2021-2024 itu pula Menkominfo Johnny G. Plate optimis Indonesia akan menjadi pusat digital di kawasan Asia Tenggara pada 2024. Menurut Menkominfo, Pemerintah terus fokus mewujudkan target menjadi pusat digital ASEAN dengan membangun infrastruktur digital secara serius dan sungguh-sungguh. Pembangunan infrastruktur itu dilakukan secara masif, baik di hulu dan hilirnya agar bisa menjangkau seluruh wilayah di Tanah Air.
“Kita mempersiapkan infrastrukturnya dengan baik, sehingga di akhir kabinet ini (2024), fondasi-fondasi infrastruktur digital itu sudah disiapkan dengan baik sehingga kita bisa berkembang dan menjadi hub digital di ASEAN,” ujarnya usai membuka Pertemuan Ketiga (DEWG).