• Redaksi
  • Info Iklan
  • Kirim Tulisan
  • Daftar
Monday, March 27, 2023
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
narasikita.com
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan
No Result
View All Result
narasikita.com
No Result
View All Result

Demi Akselerasi Arus dan Distribusi Informasi, Kominfo Galakkan Digitalisasi Pos

oleh Reyzha
28/01/2023
di IPTEK, Nusantara, Sosial
0
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga :

Proficiat! Kementerian Kominfo Raih Digital Goverment Award 2023

Kominfo Memulai Program SSI Batch ke-6, Ada 17 Startup Terpilih

Kominfo Melaju Soal Publisher Rights, Google Beri Sinyal Dukungan

“Pos seperti yang disampaikan Pak Menteri tadi harus tetap relevan di dalam industri.  Kendalanya kita sekarang ya proses bisnisnya belum bertransformasi secara digital secara penuh, masih menggunakan pendekatan tradisional,” demikian Gunawan Hutagalung selaku Direktur Pos Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo seusai Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Ops Room Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (09/01), seperti yang diberitakan oleh indonesiatech.id.

Bicara mengenai pos, mengingatkan kita kepada PT. Pos Indonesia.  Meski bagi generasi Z yang serba online, tipis rasanya mereka mengenal PT. Pos Indonesia secara utuh.

Kalaupun tahu, mungkin hanya sebatas prangko dan materai sebagai produk kantor pos.  Tidakkah ini ironis?  Padahal PT Pos Indonesia adalah salah satu BUMN tertua di Indonesia.

Berdiri di masa perusahaan dagang Hindia Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada Agustus 1746.  Tujuannya ketika itu untuk mengamankan pengiriman surat-menyurat di masanya.  Kemudian seiring waktu, PT. Pos Indonesia harus beradaptasi guna bertahan melintasi zaman.

Kini menuju usianya yang ke 277 tahun pada 26 Agustus nanti, Pos Indonesia bertranformasi dan berinovasi untuk memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen melalui platform digital.  Melalui transformasi digital, Pos Indonesia mengubah wajahnya dan bersaing di dunia jasa pengiriman logistik.

Oiya, sedikit bernostalgia sambil menambah pengetahuan.   Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa dulu cukup banyak ditemui kotak pos di sepanjang jalan, yang gunanya agar warga bisa menaruh surat.

Kemudian secara berkala di jam tertentu petugas kantor pos akan mengambil, dan membawanya ke kantor pos besar untuk dikirimkan.  Tentunya surat tersebut sudah dilengkpai perangko sebagai biaya pengiriman.  Lanjut, ketika di masa orang tua kita pun pernah mengalami menanti surat atau kiriman paket dari teman atau kerabat.

Namun teknologi merubah semuanya.  Kini di era digital komunikasi semakin dimudahkan berkat gadget dan berbagai aplikasi.  Bayangkan, dalam hitungan detik, kita bisa mengetahui dan berkirim kabar.

Lalu bagaimana dengan paket?  Sementara saat ini jasa kurir pun ikut bertumbuh seiring pesatnya e-comerce atau kebiasaan masyarakat belanja online.  Pertanyaannya, apakah ini akhir dari perjalanan panjang PT. Pos Indonesia?  Ataukah sebaliknya menjadi pemicu perbaikan penyelenggaraan pos tanah air?

Tidak bisa dipungkiri bahwa penyelenggara pos bertransformasi secara digital kini adalah sebuah keharusan.  Kenapa demikan, karena jasa pengiriman kini bukan hanya Pos Indonesia.  Tetapi telah bertumbuh beberapa diantarannya JNE, dan TIKI Online, Gosend, Shipper ataupun Paxel. Maka di sini PT. Pos Indonesia adalah cikal bakal jasa pengiriman yang harus beradaptasi di tengah era digital.

Fakta, meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa pengiriman barang, telah menjadi sebuah peluang bisnis bagi para pelaku bisnis.  Terlebih suburnya e-commerce yang tidak hanya sebagai pertumbuhan ekonomi digital.  Tetapi juga telah menjadi bagian dari gaya hidup serba online.

Kalaupun katakanlah, Pos Indonesia sebagai pionir mempunyai satu kunci yang tak dimiliki jasa kiriman lain.  Yakni area layanan yang tersebar luas dengan 54 ribu titik layanan di seluruh pelosok Indonesia, dari Aceh sampai Papua.

Namun, tetap ketepatan dan kecepatan waktu menjadi salah satu faktor dari keberhasilan sebuah perusahaan ekspedisi atau pengiriman barang.  Maka, di sini tidak hanya PT. Pos Indonesia yang harus siap berkompetisi.  Tetapi juga para pemain lainnya yang bergerak di jasa logistik swasta.

Sebab Konsumen selalu menginginkan barang mereka bisa tiba dengan tepat waktu dan sesuai jadwal yang diperkirakan.  Kompetisi sehat inilah yang harus diperjuangkan untuk memenangkan hati konsumen.  Termasuk keinginan kenyamanan, atau kemudahan bagi konsumen.

Peran penting Kominfo terus mendorong para penyelenggara pos bertransformasi secara digital.  Mengingat sekalipun pertumbuhan bisnis online terbilang pesat, namun secara digital tidaklah berkembang utuh paralel, misalnya kesiapan infrastruktur dan SDM yang melek teknologi haruslah lebih dipastikan.

Namun dalam hal ini loncatan digital telah berani dilakukan PT Pos Indonesia dengan mengoptimalkan QPosinAja.  Aplikasi layanan digital ini diluncurkan Pos Indonesia sejak pertengahan tahun lalu.  Mengacu kepada permintaan pasar dalam jasa pengiriman yang menginginkan layanan yang mudah, cepat, dan murah.

Di saat bersamaan aplikasi sejenis juga sudah banyak bermunculan, dan dengan mudah dapat didownload di App store dan Play store seperti misalnya: DHL, Deliveree, J&T Express, JNE, ataupun SiCepat adalah beberapa contoh yang banyak dikenal awam.  Bahkan, mengambil contoh, aplikasi SiCepat yang tidak membatasi kita ketika mengirimkan dokumen.  Menggunakan aplikasi ini, maka kita dapat menikmati layanan pengiriman bahkan hanya untuk 1 lembar dokumen saja.

Inilah gambaran dari pertumbuhan digitalisasi pos yang memberikan banyak opsi kepada konsumen untuk memilih yang terbaik.  Artinya, para penyelenggara pos dituntut semakin maju mengikuti teknologi.  Demikian juga dengan penyelenggara e-commerce pun harus siap bersinergi dengan penyelenggara pos.

Singkatnya, era digital tidak semata tentang giat pertumbuhan e-commerce.  Namun, paralel Kominfo juga menyiapkan penyelenggara pos untuk beradaptasi di era digital demi memberikan layanan maksimal kepada konsumen seiring kemajuan teknologi.

Reyzha

Reyzha

Berikutnya
Gercep, Kominfo Putus Akses 7 Situs dan 5 Grup Medsos Jual Beli Organ Tubuh

Gercep, Kominfo Putus Akses 7 Situs dan 5 Grup Medsos Jual Beli Organ Tubuh

My Tweets

Populer

  • Dramatis, Aksi Pembebasan PRT Asal NTT yang Dianiaya Majikannya di Jakarta Ini

    Dramatis, Aksi Pembebasan PRT Asal NTT yang Dianiaya Majikannya di Jakarta Ini

    1590 shares
    Share 1590 Tweet 0
  • Ikut WSIS Forum 2023, Kominfo Tunjukkan Peduli Ruang Digital untuk Kaum Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Isi SKB 2 Menteri Tentang Rumah Ibadah

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Hajatan Anak Sultan, Stand Makanan Mulai dari Sushi Tei Hingga Starbucks!

    252 shares
    Share 252 Tweet 0
  • Dorong Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Salurkan Gas di Bekasi dan Dumai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2018 www.narasikita.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Sejarah
  • Internasional
  • Celoteh netizen
  • Cerpen
  • Hiburan

© 2018 www.narasikita.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Password Reset
Please enter your e-mail address. You will receive a new password via e-mail.