[Jakarta – Narasikita.com] Dalam menyemarakkan kegiatan di bulan Ramadhan 1442 H dengan tema utama “Ramadhan Down to Earth”, DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur menggelar acara dari tanggal 20 April sampai 5 Mei 2021. Menggerakkan seluruh kader partai Pengurus Anak Cabang dan Pengurus Ranting serta Sayap-sayap Partai seperti Banteng Muda Indonesia, Taruna Merah Putih, Relawan Perjuangan Demokrasi serta Baitul Muslimin Indonesia Jakarta Timur. Seluruh kegiatan didahului buka puasa bersama dan sholat Magrib, Isya dan tarawih berjamaah dan diakhiri dengan penguatan organisasi kepartaian.
Pada tanggal 25 April, PC Baitul Muslimin Indonesia melaksanakan kegiatan Menyambut Nuzulul Qur’an dilaksanakan Aula di Yayasan Bhakti Jakartanyang diisi Tausyiah Kebangsaan oleh KH. Taufik Damas. Lc
1. Ust. Muhamad Firdaus selaku ketua PC Baitul Muslimin Kota Jakarta Timur menyampaikan bahwa Acara Buka Puasa bersama dan Menyambut Nuzulul Qur’an menghadirkan 10 Majelis Taklim Binaan Baitul Muslimin se Kota Jakarta Timur.
2. Hadir dalam acara tersebut Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta, *Dwi Rio Sambodo* dalam sambutannya menyatakan bahwa DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur berkomitmen untuk membangun dan terus membumikan Islam yang Rahmatan Lil Alamin sebagai perintah Al Qur’an kepada manusia di bumi ini. PC Baitul Muslimin Indonesia Jakarta Timur sebagai sayap DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur, sudah memiliki 10 majelis binaan dan sudah memperjuangkan 14 dai memperoleh sertifikasi *Kementrian Agama RI* yang nantinya akan menjadi motor pengggerak mengawal gerakan Islam yang berpedoman pada Al Qur’an. Dan dalam kegiatan Ramadhan Down to Earth ini, para da’i di terjunkan mengisi Tausiyah Kebangsaan di 10 PAC, diantaranya Ustad Safrudin, ustad H.M. Amin, Ustad Kholilurrahman, Ustad Subhan Zamzam SH MA, Ustad Harpandadi, Ustad Dr. Surono, Ustad Syahrul Kamal, ustad Ardi Yuda, Ustd Noor Fajar dan KH Subhi
3. KH. Taufik Damas Lc, dalam ceramah nya secara tegas mengatakan bahwa masih sering ditemukan fenomena Antara Agama dan Nasionalisme sering dibentur2kan hal itu terjadi karena pemahaman Agama dan Nasionalisme tidak Kaffah, lebih sering sepotong2 dalam mempelajari nya sehingga dalam Praktek nya menjadi salah kaprah.
4. KH. Taufik Damas Lc. juga menyampaikan bahwa yang merusak agama itu ada 2 (dua) Macam yaitu Politisasi Agama dan Konsumerisme Agama, maksudnya adalah Agama digunakan sebagai komoditas Politik dan Agama dijadikan semacam barang dagangan
5. Piagam Madinah telah mengajarkan kepada kita bahwa hak azasi sesama manusia harus saling dihormati dan di jaga, bahwa perbedaan suku, agama, ras dan Golongan tidak menjadi pertentangan maupun permusuhan