Indonesia adalah salah satu dari empat negara yang kecepatan internetnya sangat perlu ditingkatkan, demikian dikatakan oleh Menkominfo Johnny Plate di Nusa Dua, Bali, Rabu, 18 November 2022.Indonesia.
kecepatan internet fixed-line di Indonesia justru paling lambat dibandingkan Brunei dan Laos. Kedua negara tersebut kecepatan internetnya nyaris 30 Mbps. Sementara, kecepatan unduh rata-rata adalah 20,08 Mbps.
Ookla menggunakan data dari Speedtest Intelligence untuk evaluasi performa fixed broadband di Indonesia selama kuartal 3-4 2021.
Beralih ke kecepatan internet mobile, Indonesia juga tertinggal jauh di bawah Singapura dkk. Untuk internet mobile, kecepatan internet Indonesia
berada di urutan ke 105 dari total 141 negara.
Posisi Indonesia bahkan turun 5 peringkat dari laporan sebelumnya. Adapun kecepatan unduh rata-rata di Indonesia adalah 16,52 Mbps dan kecepatan unggah rata-rata adalah 9,90 Mbps dengan latensi 28 ms.
Kecepatan internet tidak hanya ditentukan oleh faktor infrastruktur, tetapi juga tata kelolanya.
Selama ini tata kelola pemakaian internet di Indonesia belumlah sesuai dengan yang seharusnya, masih banyak pemborosan bandwidth yang terjadi.
Johnny Plate mengincar pembenahan pada pemakaian satelit dan Televisi telestrial.
Dengan program Analog Switch Off yang sudah dilakukan, Indonesia memiliki deviden bandwidth yang bisa digunakan untuk keperluan lain, 5G misalnya.
Sangat tepat pembuat UU omnibus law yang diantaranya mewajibkan penggantian TV analig ke digital, karena ini akan menghemat pengeluaran negara bahkan menambah pemasukan negara dengan deviden frekwensi yang bisa dialihkan untuk kepentingan lainnya.
Ketika kemudian Johnny Plate dan tim Kominfo juga menertibkan tata kelola pemakaian frekwensi satelit, maka kita semua yakin bahwa apa yang dilakukan Kominfo sudahlah tepat untuk menuju penambahan kecepatan internet yang dibutuhkan masyarakat Indonesia, karena faktanya jangankan asia, dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN saja, kecepatan internet kita masih kalah.
Jadi kalau dulu ada Menkominfo yang mempertanyakan internet cepat untuk apa, kita bisa menebak sendiri bagaimana kwalitas beliau.
Internet dengan kecepatan yang memadai tentunya akan membuat banyak proses baik bisnis, pendidikan, riset dan hal lainnya menjadi lebih baik dan akan mempercepat proses yang dilalui.
Dengan penataan spektrum yang dilakukan Kominfo, diharapkan nantinya dapat jadi sumber daya operator seluler dalam menggelar serta meningkatkan kualitas layanan internet kepada para penggunanya.
“Menata kelola spektrum frekuensi ini penting agar operator seluler mempunyai bandwidth yang cukup, spektrum yang memadai. Selama ini kita pakai untuk satelit, dan itu besar sekali yang seharusnya bisa dipakai untuk telekomunikasi dan internet,” tutur Johnny Plate.
Bagi kita semua pengguna internet pastinya berasa sekali bahwa kecepatan internet kita memang masih harus ditingkatkan. Apalagi bagi netisen seperti saya yang kuotanya sangatlah sangat amat terbatas, internet yang lemot akan senakin membuat sengsara karena harus merogoh kantong lebih dalam
Apabila kita berada di negara tetangga seperti Singapore apalagi Korea Sslatan, kita menjadi takjub karena kecepatan internetnya membuat apa yang kita kerjakan menjadi cepat selesai.
Jadi memang tepatlah kalau kita semua mendukung langkah Johnny Plate dan tim Kominfo untuk membenahi pemakaian spektrum frekwensi yang selama ini belum diatur dengan baik penggunaannya
Sebagai info tambahan, rekor dunia untuk kecepatan internet adalah
1,02 petabit atau setara dengan 1002 terabit per detik (tbps). Rekor ini dicetak oleh ilmuwan yang berasal dari National Institute of Information and Communications Technology (NICT). Sebelumnya, peneliti yang sama juga berhasil memecahkan rekor kecepatan internet pada tahun lalu yaitu mencapai 319 terabit per detik.
Salam Narasikita, Sia Duwur.
Sumber :
https//inet.detik.com/law-and-policy/d-6409768/mau-internet-indonesia-makin-ngebut-ini-strateginya